Mulai Besok di Jepang, Sushi Tanpa Nasi, Ramen Tanpa Bakmi

Semua orang tahu kalau sushi menggunakan nasi, dan semua orang tahu kalau ramen menggunakan bakmi. Tapi mulai besok semua itu diubah oleh sebuah toko sushi di Jepang, Kura Sushi.

”Sushi ini dibuat memang untuk diet atau demi kesehatan yang lebih baik atas ide kami sendiri. Awalnya para konsumen mau agar sayuran lebih banyak lagi. Dari sana muncul ide buat sushi tanpa nasi, mengurangi karbohidrat,” papar Akihiro Tsuji eksekutif Kura Sushi khusus kepada JIEF Rabu ini (30/8/2017).

Selain itu pujian juga diajukan oleh penulis dan ahli makanan Jepang yang cantik Asuka Wada.

“Saya tidak sangka sushi bisa tanpa nasi, tetapi setelah makan enak ya dan cocok, terasa sekali sayurannya segar dan baik untuk kesehatan hal ini,” papar Asuka Wada seorang instruktur makanan Jepang menanggapi sushi tanpa nashi tersebut.

Namun wartawan senior Jepang kelahiran Hyogo, Tetsuo Miki (59) menolak hal itu disebut sushi, “Ini mah jelas bukan sushi karena tak ada nasi dan tak mungkin disebut sushi kalau begini,” tekannya.

Toko sushi besar Jepang yang bermarkas di Osaka ini pertama kali melemparkan ide makanan sushi tapi tanpa nasi dan ramen tanpa bakmi mulai besok karena ingin mengurangi kadar karbohidrat makanan bagi para tamunya berkisar 70%.

Sebagai pengganti nasi dan sebagai pengganti bakmi, maka sushi disatukan dengan lobak atau dibungkus dengan sayuran yang diiris-iris. Demikian pula ramen dicampur hanya dengan sayuran, lobak dan lainnya, tanpa pakai bakmi.

Memang bagi orang yang biasa makan sushi pakai nasi dan makan ramen pakai bakmi jadi tampak aneh. Tapi kalau dilihat untuk kesehatan terutama yang mau ber diet, mengurangi karbohidrat, mungkin bisa jadi pilihan makanan kesehatan yang baru.

Menu baru sushi tanpa nasi dan ramen tanpa bakmi itu menurut Tsuji akan dilakukan terus menerus tak ada tanggal batas akhir.

“Tapi kalau nantinya tidak laku ya tentu saja akan ditarik mundur,” tambahnya.

Selain di Jepang toko makanan Kura Sushi juga telah membuka tokonya di Taiwan (9 toko) dan di Amerika Serikat, namun belum tahu kapan buka di Indonesia.

Berbagai warga Jepang dalam forum chatting bersamanya akhirnya ada yang pro dan yang kontra menyatakan itu tak layak dinamakan sushi tak layak disebut ramen.

Namun bagi yang pro menyatakan bukan tidak mungkin akan ditiru toko sushi lainnya di Jepang kalau hal ini sukses di Kura sushi tersebut.

“Kita tunggu saja sesuai waktu berjalan bagaimana nantinya, akan membuktikan makanan ini bisa diterima di masyarakat Jepang atau tidak, menarik dimonitor ya,” papar pengetwit Jepang lainnya.

Be the first to comment

Leave a Reply