Ninja yang asli saat ini sebenarnya sudah tidak ada lagi di Jepang karena penguasaan bela diri Ninjutsu yang klasik lama sangat sulit dipelajari.
“Kalau orang menyebut saya Ninja yang terakhir ya silakan saja. Namun dengan kemajuan zaman sekarang rasanya bukan zamannya ninja lagi untuk mempelajari yang asli pun teramat susah,” kata Jinichi Kawakami, ninja terakhir klan Iga generasi ke-21, Rabu (22/2/2017) di klub wartawan Jepang khusus kepada JIEF.
Menurutnya ninja yang asli dengan penguasaan ilmu beladiri kuno Ninjutsu luar biasa sulitnya dan rasanya jaman sekarang mungkin sulit untuk mengikuti atau mempelajarinya.
“Selain itu juga memang bukan zamannya lagi dan ninja yang ada saat ini untuk promosi supaya membuat masyarakat tambah sehat bersemangat dengan mempelajari ninja demi kesehatan, olahraga dan sebagainya,” kata dia.
Akses kepada ilmu ninja zaman dulu pun menurutnya juga sudah tertutup tak bisa diakses lagi, kemungkinan tak akan ada yang bisa mempelajarinya lagi.
Saat ini promosi ninja memang ada yang menyatakan untuk komersialisasi saja, namun sebenarnya tidak sepenuhnya benar.
“Dengan mempelajari ninja manusia bisa tetap menjaga kesehatan dengan baik, nilai-nilai budaya Jepang pun ikut terjaga dengan baik dan bahkan bisa tersebar lebih luas lagi budaya Jepang hanya karena popularitas ninja dewasa ini,” kata dia.
Pihak-pihak promosi pariwisata di Jepang pun mulai merangkul kalangan ninja dan membuat Japan Ninja Council yang kemungkinan akan semakin luas di masa dengan termasuk kemungkinan perluasan ke Indonesia dan Amerika Serikat.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.