Kapolsek Wedarijaksa, Pati, Jawa Tengah, Ajun Komisaris Polisi Rochana Sulistyaningrum, 50, selain pernah menggemparkan masyarakat Pati karena menyamar sebagai PSK, ternyata prestasinya memang luar biasa selama ini.
“Saya akan menerima reward penghargaan tanggal 1 Oktober nanti oleh Kapolres mungkin karena membongkar kasus prostitusi di sebuah rumah yang ternyata warung kopi untuk tempat esek-esek serta minuman keras di dalamnya,” papar Sulis (nama panggilannya) khusus kepada JIEF malam ini (27/9/2017).
Apa saja penghargaan yang pernah diterima selama ini?
Tahun 2015 pernah dapat Reward juga dari Kapolres dan menduduki level satu (pertama) dalam kinerja sebagai polisi di wilayah resort-nya tersebut.
Lalu tahun lalu (2016) juga kinerjanya di peringkat pertama kembali dan tahun ini di bulan Oktober dengan peringkat tertinggi pula ditambah akan dapat reward kembali.
“Saat masih sebagai Kapolsek di Kudus, saya juga pernah menangkap kembali tahanan yang kabur dalam kurun waktu satu kali 24 jam. Padahal saya janji ke Kapolres 2 x 24 jam pasti bisa saya tangkap,” tambahnya.
Kasus kaburnya tahanan itu yang bernama Agus, juga sempat membuat deg-degan dirinya karena hampir dikeroyok massa yang salah sangka disangka dirinyalah sebagai maling.
“Mana identitas polisimu? Lha wong saya pakai pakaian preman saat itu dan tas dan semuanya saya tinggal di mobil saat itu, lalu saya katakan ada itu di mobil. Mereka tidak percaya. Kebetulan anggota saya yang sedang mengejar Agus, berhasil menangkapnya dan langsung teriak, Bu, tahanan tertangkap, barulah massa akhirnya percaya. Deg-degan saya saat itu, kalau sampai dikeroyok massa ya runyam deh,” tekannya.
Berbagai kasus judi dan minuman keras serta prostitusi selalu menjadi incaran untuk diberantasnya.
“Kalau tengah malam sekitar jam 1 pagi, sudah biasa saya mendapat sms ancaman mau dibunuh dan sebagainya. Saya laporkan juga hal itu kepada Kapolres, yang menanggapi agar serahkan diri kita kepada Tuhan. Saya siap selalu dalam tugas ini dan menyerah diri kepada Tuhan,” tambahnya.
Dengan prestasinya yang seabreg ini apakah siap ditempatkan di kota lain yang jauh misalnya di Jakarta?
“Saya sebagai anggota polisi pada prinsipnya siap melaksanakan tugas di mana pun,” tegasnya lagi layaknya seorang polisi menanggapi perintah komandannya.
Diakuinya pula, sudah ada dari pimpinan di kepolisian dari Jakarta yang mencermati arsip prestasi dirinya, “Saya pokoknya siap selalu dalam tugas dan akan berusaha menjalankan dengan yang terbaik di mana pun penempatan saya,” lanjut Sulis yang telah empat tahun ditempatkan sebagai Kapolsek Wedarijaksa Pati Jawa Tengah.
Penyamarannya sebagai PSK dan sempat ditawar hanya Rp.50.000,- oleh “brondong” atau lelaki muda diakuinya membuat tertawa juga, “Kok begini ya anak-anak muda di daerah saya ini. Penyakit sosial masih banyak dan saya ingin sekali memberantas penyakit sosial tersbeut seperti judi, minuman keras dan prostitusi.”
Menurutnya, terutama prostitusi, banyak wanita menjadi PSK karena malas bekerja, “Ingin jalan pintas cepat dapat duit dengan cara gampang menjadi prostitusi di daerah saya ini,” tambahnya.
Oleh karena itu Sulis juga berusaha melakukan sosialisasi, menyadarkan para wanita yang turun menjadi PSK agar kembali ke jalan yang benar dengan terkadang turun ke lapangan memberikan penyuluhan mengenai hal-hal sosial dan pendekatan kepada agama.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.