Kantor Pos Jepang (Japan Post) sedang melakukan penjajagan dan kemungkinan besar akan membeli sepertiga saham Nomura Real Estate Holdings untuk memperkuat pengelolaan bisnis properti Kantor Pos Jepang.
“Pengelolaan penggunaan yang lebih efektif dari tanah dan bangunan kantor pos di seluruh tempat di Jepang guna meningkatkan profitabilitas Japan Post mulai mempertimbangkan untuk akuisisi Nomura Real Estate Holdings menjadi bagian dari Japan Post,” ungkap sumber JIEF, Sabtu (13/5/2017).
Menurut para pemangku kepentingan (stakeholders), Japan Post memasuki tinjauan skala penuh dalam rangka memperoleh TOB (Take Over Bid) saham untuk akuisisi Nomura Real Estate Holdings.
Japan Post telah membuat proposal akuisisi secara tertulis kepada Nomura Real Estate Holdings musim gugur lalu sekitar Oktober 2016 dan dikoordinasikan dengan Nomura Holdings, perusahaan sekuritas terbesar di Jepang dan berusaha memegang 33 persen saham Nomura Real Estate itu.
Japan Post bertujuan memperoleh mayoritas saham dan bertujuan untuk menjadikannya sebagai anak perusahaan.
“Untuk itu dibutuhkan ratusan miliar yen,” tambahnya.
Namun, sebagai layanan pos di Jepang, juga sedang mempertimbangkan modal tie-up sebagai pilihan dalam bentuk membatasi akuisisi beberapa saham.
Hal ini merupakan tantangan Japan Post untuk secara efektif memanfaatkan real estate dengan nilai aset melebihi 2 triliun yen, seperti kepemilikan lebih dari 24.000 kantor pos di Jepang untuk bisnis pos dan bisnis keuangannya (Bank Post).
Japan Post mulai mempromosikan pembangunan kembali real estate, termasuk kantor pos di depan Stasiun Tokyo sebagai fasilitas komersial, dengan mengakuisisi real estate yang dimiliki oleh Nomura Real Estate yang memiliki pengetahuan bisnis investasi dalam hal akuisisi ini.
“Japan Post kini mulai menjadikan real estate untuk pengembangan bisnisnya sebagai pilar pendapatan,” kata dia.
Japan Post juga tahun lalu membeli perusahaan Australia, perusahaan terbesar logistik Australia Toll – Holdings, dengan nilai 620 miliar yen.
Namun karena bisnis lesu, per 31 Maret 2017 perusahaan tersebut merugi 400 miliar yen, kerugian terbesar dalam sejarah Japan Post gara-gara perusahaan afiliasi Australia tersebut.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.