Instabae dan Sontaku, Dua Kata Paling Populer di Jepang Tahun 2017

Tahun 2017 ini banyak sekali kata baru dan populer bermunculan di Jepang.

NHK mengumpulkan 30 kata baru tersebut dengan melakukan pemilihan. Dan terpilih yang paling populer ternyata kata Instabae dan Sontaku.

Pemilihan kata populer ini telah dilakukan setiap tahun selama 30 tahun.

Instabae artinya pengambilan foto lalu dimuat di Instagram.

Aplikasi ini sangat populer saat ini di Jepang sehingga banyak orang memuat fotonya di Instagram dan bicara satu sama lain “Saya mau lakukan Instabae ah.”

Kata kedua yang paling populer juga adalah Sontaku.

Kata baru ini, Sontaku berarti sebuah perasaan mengacu kepada orang lain, pre-emptive, placatory dari sebuah perintah yang belum diberikan.

Sebuah sinonim kata untuk melakukan sensor pada diri sendiri.

Kata ini mulai populer setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengucapkan di sidang parlemen mengenai masalah sekolah Moritomo Gakuen.

“Tidak ada tempat bagi sontaku untuk mengambil tempat!” kata Abe saat itu menanggapi tuduhan yang menyebutkan dia terlibat pada masalah Moritomo Gakuen.

Kata Sontaku banyak dipakai pada bidang politik dan kalangan swasta.

“Menarik kata baru ini tapi mungkin agak yarashii ya bagi saya,” ungkap Kunitomo, seorang warga Jepang kepada Tribunnews.com, Sabtu (2/12/2017).

Yarashii artinya ekstensif berbau-bau sesuatu yang mencurigakan, karena menyangkut perasaan mengacu kepada orang.

Kemudian kata populer ketiga yaitu “35 Oku” atau 3,5 miliar.

Kata 35 Oku tersebut dimunculkan oleh artis dan komedian Chiemi Blouson.

Kepopulerannya semakin meningkat setelah penyanyi terkenal Amerika, Austin Mahone berdua bernyanyi dengannya di Jepang bahkan sampai dipeluk dan dicium Austin di televisi.

Selanjutnya kata populer J-Alert karena terkait dengan rudal Korea Utara.

Kata lain lagi adalah Premium Friday yang diluncurkan pemerintah Jepang yang meminta karyawan agar segera pulang terutama Jumat terakhir setiap bulan. Karyawan diminta segera pulang lalu bersantai bersama, minum bir dan sebagainya.

Hal ini dimaksudkan supaya semakin banyak konsumen membelanjakan uangnya sehingga ekonomi berputar semakin baik, disamping juga memberikan waktu lebih banyak kepada wanita dan atau istri.

Setelah Presiden Donald Trump mengungkapkan istilah America First maka Gubernur Tokyo Yuriko Koike pun meluncurkan kata Tokyo First yang bahkan menjadi nama dari partai yang didirikannya.

Kata Tokyo First jadi sangat terkenal di tahun 2017 ini.

Professor Yoshiyuki Edagawa dari Universitas Waseda yang meneliti kata-kata populer tersebut mengungkapkan bahwa kata-kata baru tersebut sebagai suatu “Sleeping debt”, fenomena di mana peneliti dan stakeholders yang tertidur akhirnya terakumulasi setiap harinya.

“Ini adalah kata yang berhubungan dengan kesehatan, jadi saya ingin anda tidak menyelesaikan epidemi sesaat,” ungkap sang profesor.

Wakil Ketua Keidanren, Kunio Ishizuka yang dianugerahi Award kareena kata “Premium Friday” mengungkapkan akan terus mengkampanyekan hal tersebut.

“Untuk mulai meningkatkan konsumsi pribadi entah bagaimana, Premium Friday muncul, tapi itu tidak menjadi mapan sebagai sebuah kata. Saya ingin terus berusaha untuk membuat jatah premium pada hari Jumat dengan terus mengerjakan penghargaan ini sebagai sebuah persemaian yang harus dibangun lebih lanjut,” kata Ishizuka.

Be the first to comment

Leave a Reply