Harga biji-bijian berjangka seperti jagung dan gandum di Jepang kini tengah naik.
Selain cuaca yang tidak sesuai musim di negara-negara produsen, dana spekulatif mengalir ke pasar biji-bijian, dan para ahli menunjukkan bahwa hal itu mungkin berdampak dalam bentuk kenaikan harga makanan.
“Harga makanan untuk ternak di Jepang naik karena melonjaknya harga biji-bijian, dan ada kemungkinan akan terpengaruh dalam bentuk makanan dengan kenaikan harga,” ungkap Satoshi Yoshida dari Rakuten Securities, yang akrab dengan pasar komoditas.
Makanan lain yang saat ini sedang meningkat harganya di Jepang juga mulai banyak seperti daging babi dan sapi.
“Harga daging sapi dan babi sedang naik juga dan perlu diawasi dengan cermat oleh semua pihak dalam waktu dekat ini,” tambahnya.
Sejak musim panas lalu, harga biji-bijian berjangka seperti jagung dan gandum telah naik di Chicago Board of Trade di Amerika Serikat, yang merupakan indikator harga perdagangan biji-bijian internasional.
Dari jumlah tersebut, harga jagung berjangka pada tanggal 4 Februari 2021 lalu telah naik 71 persen dari setengah tahun yang lalu, tertinggi sejak Juli 2013.
Akibatnya, harga pakan ternak yang menggunakan jagung juga meningkat di Jepang.
Penyebabnya adalah cuaca yang tidak sesuai musim di negara-negara produsen Amerika Selatan.
Meningkatnya permintaan untuk biofuel berbasis jagung, dan pendanaan spekulatif mengalir ke pasar biji-bijian karena pelonggaran moneter skala besar oleh bank sentral di negara-negara besar. (Richard Susilo)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.