Beasiswa di Jepang dan di Indonesia zaman dulu ternyata berbeda sekali.
Kalau di Indonesia pada hakekatnya karena biaya mahal ke luar negeri sehingga Beasiswa memang untuk bisa menambah ilmu belajar di luar negeri.
Namun Beasiswa bagi orang Jepang di masa lalu setelah perang dunia kedua ternyata sangat berbeda dengan hakekat utama mengambil Beasiswa yang dilakukan orang Indonesia atau bangsa lain di dunia.
“Tahun 1950-an dan sekitar beberapa tahun berikutnya ambil beasiswa ke Jepang untuk supaya bisa ke luar dari Jepang,” ungkap Fusako Yusaki yang telah 50 tahun tinggal di Italia dan sangat terkenal di sana.
Fusako menceritakan bahwa zaman dulu setelah perang dunia kedua, tahun 1950-an ada larangan warga Jepang ke luar negeri.
“Jadi remaja yang mau ke luar negeri mislanya mau sekolah di luar Jepang untuk menambah ilmu mengembangkan wawasan tidak boleh, kecuali satu cara yaitu mendapatkan Beasiswa.”
Dengan demikian Fusaka sangat gencar belajar gigih supaya bisa dapat Beasiswa terutama supaya bisa ke luar Jepang, bukan karena tak punya uang.
Ayah Fusaki adalah seorang CEO sebuah perusahaan transportasi yang cukup besar di Jepang saat itu, punya banyak uang.
Namun peraturan di Jepang yang melarang warganya ke luar negeri, membuatnya menggunakan cara serius sekali belajar supaya berhasil dapat beasiswa Jepang sekolah di luar negeri.
Akhirnya berhasil dapat Beasiswa dan tahun 1960 lulus dari sekolah di Milano Itali, jurusan creative design.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.