Proyek Pelabuhan Patimbang Terlambat Tiga Bulan, Juga Proyek Yang Didanai Jepang Lainnya

Proyek Pelabuhan Patimbang di Jawa Barat terlambat tiga bulan dari rencana.

Demikian pula proyek yang didanai Jepang lainnya yang dilakukan di Indonesia saat ini.

“Proyek pelabuhan Patimbang terlambat tiga bulan dan belum tahu apakah akan terlambat lagi nantinya apa tidak,” papar sumber JIEF Senin ini (14/8/2017).

Pihak Indonesia menurutnya selalu minta buru-buru dalam pekerjaan proyek, dan Jepang telah membuat jadwal proyek dengan rinci serta dibicarakan bersama selalu, namun tetap saja terlambat.

“Beberapa kali kita sudah bertemu pihak Indonesia untuk proyek Patimbang dan disepakati jadwalnya, tetapi tetap saja terlambat. Terus terang kami tak mengerti mengapa bisa terjadi keterlambatan di pihak Indonesia. Dampak dari keterlambatan ini untuk sebuah proyek besar sekali pemborosannya untuk berbagai hal.”

Keterlambatan proyek juga diperkirakan akan terjadi pula untuk proyel lain misalnya bantuan coastal radar dan pelabuhan perikanan terintegrasi dari kementerian kelautan dan perikanan.

“Sampai saat ini kami belum dapat kabar kepastian dari kementerian kelautan dan perikanan mengenai keinginan rinci secara resmi proyek tersebut. Kita sih mendukung Indonesia selalu, tetapi ini uang rakyat jadi harus benar-benar smapai rinci dan kita bahas di Jepang dengan rinci pula dengan berbagai pihak agar tidak menyalahi aturan yang ada dalam pemberian bantuan tersebut.”

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti beberapa waktu lalu, penandatanganan kesepakatan hibah antara Indonesia dan Jepang itu akan digelar November 2017.

“Mudah-mudahan saja bisa dilakukan November, boleh saja itu menjadi target. Tetapi kami butuh perincian lengkap mengenai proyek tersebut agar bisa diusulkan secara resmi kepada berbagai pimpinan di Jepang ini dan hal tersebut biasanya perlu makan waktu. Sementara sudah pertengahan Agustus 2017 ini kami belum terima rincian lengkap usulan proyek tersebut dari Indonesia.”

Proyek infrastruktur jalan raya yang akan dibantu Jepang pula dilakukan di Medan Sumatera Utara. Sampai saat ini juga memang masih dalam wacana belum ada hal konkrit tertulis terinci yang disampaikan kepada Jepang.

“Kalau sudah ada hal konkrit tertulis, dipelajari lalu dilakukan survei ke lapangan dan sebagainya. Jadi prosesnya banyak dan panjang dan kami membuat dengan schedule yang ada serta selalu didiskusikan dengan pihak Indonesia. Semoga saja nantinya schedule proyek bisa berjalan dengan lancar tanpa keterlambatan pula,” harapnya lagi.

Be the first to comment

Leave a Reply