Entah penyakit kelainan seksual entah iseng, kalau di dalam kereta api sudah seperti ikan pepes, berhimpitan sangat rapat sekali, apalagi kalau di depan lelaki ada wanita cantik, mungkin pikiran lelaki beraneka ragam jadinya.
Apabila sang wanita teriak kepada lelaki di dekatnya, merasa telah diraba-raba dilecehkan, mungkin kita sebagai lelaki juga bisa jadi korban karena disangka kita yang melakukan karena ada di dekatnya.
Padahal kita tak melakukan sama sekali. Dan kalau sudah masuk proses hukum di Jepang biasanya menjadi sangat lama bisa satu tahun sambil kita di penjara (karena dianggap tindak pidana), walaupun mungkin kita tidak melakukan.
Sementara kalau pun tidak melakukan, mau berbohong melakukan, persidangan mungkin bisa cepat selesai, kita cepat bebas ke luar tahanan, dan kita tinggal bayar hukuman denda yang sangat mahal ratusan ribu yen atau jutaan yen, tetapi nama kita jadi rusak seumur hidup. Inilah kenyataan hukum yang ada di Jepang.
Runyam sekali urusan dengan masalah Chikan (pelecehan seksual biasanya di dalam kereta api).
Untuk masalah yang agak ribet ini sejumlah pengacara bergabung kerjasama, tentu dengan ahli IT juga, membuat aplikasi Chikan Enzai yang diramu dalam bentuk asuransi (hoken) membayar sekitar 590 yen per bulan.
Aplikasi ini bisa dobnlod gratis dan diperkenalkan mulai September 2015 oleh Japan shogaku tanki hoken (Japan Insurance Co.Ltd.) yang bermarkas di Chiyoda-ku Tokyo Jepang.
Selain untuk antisipasi menghadapi gugatan Chikan bisa juga menghadapi gugatan kecelakaan, tinggal membayar 6400 yen per tahun.
Korban tuduhan melakukan Chikan selama ini 80% adalah lelaki sehingga paling banyak lelaki mengasuransikan diri melalui aplikasi ini.
Dan sisanya 20% wanita yang mungkin saja dituduh lelaki melakukan Chikan terhadap lelaki atau pun juga jadi korban Chikan oleh lelaki.
Presiden Naoko Sugimoto, mengakui pembuatan aplikasi tersebut untuk membantu para korban yang sebenarnya tidak melakukan tetapi dapat tuduhan keras melakukan cgikan sehingga menyulitkan kehidupannya.
Bagaimana proses kerjanya?
Apabila aplikasi tersebut di buka ada tombol merah untuk pelaporan.
Bila kita jadi tertuduh melakukan Chikan, tinggal pencet saja tombol tersebut dari ponsel kita yang telah ter instal aplikasi itu dan info darurat itu langsung tersebar ke banyak pengacara Jepang yang tergabung ke dalam perusahaan tersebut.
Pengacara yang bisa menangani segera kasus itu akan segera datang ke lokasi kejadian karena aplikasi terkait pula dengan navigasi satelit, mengetahui lokasi korban yang melapor (pencet tombol) melalui aplikasi tersebut dan telah diketahui data nama serta nomor telepon pemilik aplikasi.
Pengacara segera tiba di lokasi kejadian tempat korban yang melaporkan ke aplikasi itu, dan pengacara akan segera mendampingi kita sehingga amanlah kita dari berbagai ketidakadilan karena telah didampingi pengacara kita.
Berbicara mengenai pengacara Jepang, dari berbagai sumber Tribunnews.com diketahui tidak semua pengacara di Jepang baik, dalam arti benar-benar sepenuh hati membantu kita, terutama pengacara yang mata duitan dan mau enak sendiri.
“Oleh karena itu mungkin ada baiknya menelpon Pengacara kita sendiri yang telah kita kenal dengan baik sebelumnya, itu paling aman dan paling baik,” papar Mayuko Kuwahara seorang warga Jepang kepada JIEF Rabu ini (31/5/2017).
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.