Pertemuan sangat padat sejak kemarin hingga malam ini di Jepang oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Dan Cukai, Heru Pambudi, membuahkan hasil dukungan penuh pengusaha Jepang maupun kerjasama yang lebih baik dengan pihak bea cukai Jepang pula.
“Orang Jepang yang biasanya jarang bicara, kali ini saat bertemu tim bea cukai Indonesia jadi banyak bertanya sehingga seolah waktunya kurang. Senang sekali mereka bertemu kita,” papar Heru malam ini khusus kepada JIEF saat istirahat sejenak sebelum melanjutkan pertemuan berikut malam ini (21/4/2017).
Banyak pengusaha Jepang baik dari pihak manufaktur maupun pihak logistik sangat antusias dengan kedatangan tim bea cukai ke Jepang dipimpin Heru yang mendapatkan Master of Law dari Universitas Newcastle Inggris.
“Kita perlu memberikan rasa percaya mereka kepada Beacukai, sehingga urusannya di Indonesia bisa semakin lancar dan pada akhirnya mereka janji akan melakukan peningkatan investasi lebih banyak lagi di Indonesi. Semua ini karena urusan Beacukai sudah semakin mudah dan lancar di Indonesia,” paparnya.
Sebanyak 308 perusahaan Jepang termasuk daftar mitra utama Beacukai karena memang kepatuhan mereka sangat baik kepada semua peraturan yang dikeluarkan Beacukai.
“Dampaknya ya karena kita saling percaya, maka kemudahan clearance, walktu semakin cepat, kepada mereka, membuat mereka pun berterima kasih kepada Indonesia serta berjanji nantinya akan semakin meningkatkan usaha serta investasi nya di Indonesia.”
Tukar menukar pikiran dengan pihak Keidanren serta pengusaha besar Jepang seperti Mitsubishi, Itochu dan sebagainya dilakukan tim Beacukai Indonesia menampung semua uneg-uneg yang ada di benak para pengusaha Jepang.
Salah satunya mengenai upaya pemecahan perusahaan otomotif Jepang yang tadinya hanya asa satu perusahaan menangani keduanya baik truk maupun sedan, kini telah dibuat dua perusahaan berbeda.
“Karena pelaku nya sama, hanya pemecahan dua perusahaan, maka kami catat dan perhatikan dengan baik dan akan membantu mereka seperti yang selama ini mereka dapatkan berupa kelancaran memperoleh pelayanan di Beacukai Indonesia.”
Tentu saja, tambahnya, semua itu sebenarnya perlu komunikasi dan koordinasi yang lebih baik supaya segalanya bisa berjalan lancar menguntungkan kedua belah pihak sehingga bisa menjauhkan Beacukai dari komplain, kalau pun ada, dari pihak pengusaha Jepang tersebut.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.