Pembuat Kulit Monaka Jepang Bertahan 67 Tahun Kerja Yang Sama

Perusahaan ini sedikitnya sudah lebih dari 67 tahun dan sudah generasi ketiga membantu menjalankan hanya membuat kulit monaka, kulit kue Jepang yang isinya bisa bermacam seperti kacang merah (angko).

“Kita sudah sedikitnya 67 tahun beroperasi terus membuat kulit monaka ini ,” papar Ryuhei Marui anak kedua dari Tsuneo Marui CEO Marui Shoten yang kini banyak aktif membantu ayahnya membuat dan menjual monaka.

Cetakan monaka banyak sekali dibuat berdasarkan pesanan masing-masing toko pembuat monaka.

“Kalau desain dari toko ya kita buatkan cetakannya sesuai pesanan dan itu khusus hanya untuk toko monaka itu saja tak boleh jual ke orang lain,” papar Tsuneo khusus kepada JIEF Rabu ini (5/4/2017).

Tetapi banyak juga buatan sendiri sehingga jumlah cetakan kini mencapai ratusan model buat kulit monaka yang dijual satu nya 28 yen.

Setelah dibuat dijual di toko nya daerah Nakano Shinjuku Tokyo.

“Tidak ada toko lain yang menjual, hanya di sini saja atau pesan lewat internet.”

Meskipun demikian pesanan dan pembeli datang pula selama ini dari Korea dan dari Belanda.

“Kebetulan ada orang Jepang di Belanda yang melihat produk kami lalu pesan cukup banyak dan kami kirimkan lewat kapal laut ke Belanda,” ungkap Ryuhei.

Apabila pesanan datang dari Indonesia menurutnya boleh saja tapi kalau bisa pakai bahasa Jepang atau kalau bahasa Inggris mungkin akan coba diterjemahkan pakai Google supaya bisa menanggapi, tambahnya.

Kulit monaka ini dibuat sejak lalu dengan bahan dari mochi dan bahan dalam negeri Jepang.

Tribunnews melihat bahan diperolehnya dari pembuat tepung di Niigata Jepang.

“Jam 9 pagi kami buat mochi tersebut sekitar satu jam tergantung volume nya juga. Lalu dipotong kecil-kecil dan dibuatlah kulit monaka dengan mesin otomatis yang panas mungkin sekitar 400 derajat Celcius.”

Setelah itu kulit monaka di rapikan tepian nya dan disusun rapikan sesuai pesanan berbagai toko yang 90% datang pesanan dari daerah Kanto (Tokyo dan sekitarnya).

Saat ini hanya ada sekitar 30 pembuat kulit monaka di daerah Kanto karena umumnya kekurangan orang atau tak ada orang yang melanjutkan usaha tersebut.

Be the first to comment

Leave a Reply