Siapa Bilang Makan di Jepang Mahal?

Banyak yang bilang makanan di Jepang harganya mahal. Anggapan ini bisa saja benar jika kita tak tahu di mana mesti membelinya.

Namun di beberapa tempat makanan di Jepang harganya murah bahkan mungkin lebih murah daripada di Indonesia misalnya ada hamburger, semua bahan dari Jepang, dengan harga hanya 100 yen atau sekitar Rp 12.000.

Di Hakodate Hokkaido belum lama ini JIEF ke sebuah restoran, Yuugosen, jalan kaki hanya 7 menit dari Stasiun Hakodate Hokkaido. Makanan di tempat ini ternyata harganya sangat murah.

“Hah, ini makanan pembuka gratis?” tanya seorang tamu agak kaget melihat makanan pembuka sashimi yang jumlahnya sangat banyak satu piring.

Restoran Yuugosen memang terutama direkomendasikan bagi pecinta sashimi, atau ikan-ikan mentah, termasuk telur ikan mentah, rumput laut mentah dan sebagainya.

Makanan pembuka (otoshi) sashimi yang hanya 500 yen sangat banyak sekali. Padahal di tempat umum harga itu sedikitnya mungkin 1.000 yen dengan berbagai kerang, cumi-cumi mentah, ikan dan sebagainya dalam satu mangkok.

“Ya semua untuk men-servis tamu supaya senang dan ke luar dari sini dengan wajah bahagia,” kata Keiko Miyaguchi (46) sang pemilik restoran Yuugosen yang telah berjalan sekitar 10 tahun lalu.

Menu sashiminya antara lain Hotate, namako, saba, ankimo dan sebagainya. Paling mahal 1.200 yen.

Namun apabila kita pesan menu tersebut pasti dapat makanan pembuka gratis yang mungkin harganya sama dengan harga makanan yang kita pesan.

“Kita sudah biasa begini karena memang juga kebanyakan pelanggan yang datang rutin selalu datang, jadi sebagai servis, dan yang baru datang pun diperlakukan sama, jadinya ya kebiasaan begini supaya mereka puas semua,” tambahnya.

Orang Jepang mengatakan Omotenashi atau keramahan menjadi dasar utama bisnis Miyaguchi sehingga setiap malam restorannya penuh berdatangan tamu.

Dibuka mulai jam 16.30 sampai tengah malam dengan pesanan terakhir jam 23.30. Lebih menarik lagi, ternyata tak ada hari libur.

“Selama satu tahun buka terus,” katanya.

Satu hal yang mesti diingat, bagi warga Indonesia mungkin baiknya membawa teman yang bisa berbahasa Jepang karena sama sekali tak ada yang bisa berbahasa Inggris dan semua informasi keterangan di restoran hanya dalam bahasa Jepang saja.

Makanan di tempat ini rasanya enak sesuai dengan harga yang kita bayar. Namun menjadi lebih positif lagi karena banyak dapat gratisan makanan yang kalau kita hitung dari segi uang, jadinya jauh lebih murah.

Lalu keuntungan apa yang diperoleh?  JIEF melihat sasaran utama minuman keras seperti bir dan sebagainya.

Sambil makan sashimi biasanya orang juga minum banyak alkohol seperti bir, sake atau wine dan sebagainya. Dari sanalah kemungkinan keuntungan diperolehnya.

Be the first to comment

Leave a Reply