Proporsi paper laporan sains hasil penelitian tingkat tinggi yang dilakukan oleh Jepang di penerbitan internasional ternyata menunjukkan kecenderungan penurunan dalam lima tahun terakhir ini.
Berbeda dengan China yang terus menunjukkan pertumbuhan atau kenaikan.
“Pertumbuhan jumlah laporan sains di penerbitan internasional kelihatan nyata sekali lima tahun terakhir ini berkurang terus dalam berbagai bidang ilmu,” tulis media sains Inggris Nature dalam penerbitannya hari ini (23/3/2017).
Jumlah paper sains Jepang diterbitkan ke dalam 68 penerbitan sains dunia menurut dari 5212 papers di tahun 2012 menjadi hanya 4779 papers di tahun 2016.
Berarti dalam 5 tahun terakhir berkurang 433 papers.
Sebagai perbandingan, dari 22.000 publikasi sains dunia, penerbitan papers dilakukan oleh penerbit Belanda bertambah 80% di dunia antara tahun 2005 sampai dengan tahun 2015.
Sedangkan jumlah penerbit Jepang yang menerbitkan sains papers hanya meningkat 14% saja.
Khusus bidang material science dan bidang engineering oleh para saintis Jepang jumlah papersnya juga menurun lebih dari 10% dalam beberapa tahun terakhir ini.
Sementara itu Jerman, China, Korea Selatan dan beberapa negara lain telah meningkatkan anggaran R&D nya.
Sebaliknya Jepang malahan menurunkan bantuan subsidinya ke universitas-universitas di Jepang.
Baca: Anggaran Pertahanan Jepang Meningkat 20 Kali Lipat, Peneliti Berlomba Mendekat
Investasi di bidang sains mengalami stagnasi sejak tahun 2001 sehingga berakibat kualitas penelitian di Jepang menurun.
Demikian pula jumlah pelajar Jepang yang ke Amerika Serikat antara 1994-1997 meningkat sekitar 47.073.
Tetapi setelah itu menurun terus dan tahun 2005 menjadi 38.712 orang lalu tahun 2015 bahkan hanya 19.060 orang, sehingga dari segi jumlah orang di peringkat ke-9 yang mengirimkan pelajarnya ke AS, setelah China, India, Saudi Arabia, Korea dan sebagainya.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.