Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) berharap tahun depan, 2018, wisatawan Indonesia meluap ke Jepang seiring dengan peringatan 60 tahun hubungan persahabatan Indonesia-Jepang.
Wisata Muslim juga penting diperhatikan.
“Saya akan bicara soal wisata bagi muslim di Jepang karena penting bila Jepang mau mendatangkan wisatawan Indonesia,” papar Direktur Eksekutif JNTO Jakarta, Hideki Tomioka khusus kepada JIEF hari Selasa ini (21/2/2017).
Tomioka berharap wisatawan Indonesia akan meluap tahun depan karena peringatan 60 tahun hubungan persahabatan Indonesia-Jepang di tahun 2018, sekaligus potensi wisata bagi para muslim sangat besar bagi Jepang saat ini dan terutama di tahun depan.
“Jepang perlu mempelajari lebih lanjut bagaimana menyiapkan datangnya turis muslim ke Jepang agar terasa lebih nyaman bagi para turis tersebut terutama banyak datang dari Indonesia.”
Pada kenyataannya data yang ada saat ini memang tampak 65% turis Indonesia yang datang ke Jepang dari kalangan keturunan China dan sisanya adalah kalangan muslim Indonesia.
Jumlah wisatawan Indonesia ke Jepang selama tahun 2016 sejumlah 205.083 orang atau kenaikan 29,2% dibandingkan tahun 2015.
Sedangkan jumlah wisatawan Indonesia ke Jepang selama Januari 2017 meningkat drastis 83,8% dibandingkan Januari tahun lalu, sehingga menjadi 22.500 orang.
Tomioka juga mengingatkan tahun ini lebaran akan jatuh di akhir Juni dan awal Juli sehingga jumlah wisatawan Indonesia khususnya yang akan bepergian ke Jepang akan penuh antara 24 Juni sampai dengan 2 Juli 2017.
Pertambahan jumlah wisatawan Indonesia ke Jepang juga didorong oleh harga tiket ke Jepang yang semakin murah dalam promosi dua kali setahun oleh berbagai perusahaan penerbangan terutama Garuda Indonesia.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.