Alat ini sangat kecil, tipis, mudah disembunyikan oleh seorang Ninja yang mudah menghilang dengan kecepatan ilmu yang dimilikinya.
Namun tidak mudah menggunakannya. Perlu latihan agak lama.
Itu lah Shuriken yang kini bermodel bermacam-macam dan saat JIEF berlatih melemparnya baru-baru ini di markas Ninja Jepang di kota Iga Perfektur Mie.
Ternyata memang sangat tidak mudah menggunakan (melempar) alat ini, meskipun mungkin sering kali kita lihat di film seolah mudah melempar senjata ini dan enak tepat menancap ke pihak lawan atau ke benda lain.
Jenis shuriken yang mungkin paling khas adalah jenis plat datar.
Bentuk itu seperti sebuah asteroid dengan (umumnya) empat sudut mata senjata.
Shuriken tak hanya itu saja. Ada lebih dari 40 sampai 50 jenis senjata rahasia ninja yang digunakan dan tergantung pada situasi kondisi yang bersangkutan.
Pada dasarnya, shuriken dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu tipe plat dan tipe tongkat.
Paling banyak digunakan tentu tipe plat karena mungil mudah disembunyikan.
Benda ini tampak seperti berwarna hangus mengkilat karena tertutup semacam zat sutera yang melapisi material Shuriken, lalu dipanaskan sehingga tercipta seperti warna arang tetapi agak halus atau mengkilat di permukaan.
Hal ini untuk mencegah Shuriken berkarat. Selain itu juga memudahkan permukaan Shuriken dilapisi racun sehingga mengenai lawan bukan hanya luka, tetapi bisa saja langsung meninggal dunia karena tercemar racun yang ada di Shuriken tersebut.
Awal fungsi shuriken untuk pertahanan diri. Sering dikatakan bahwa cetakan dari shuriken adalah pisau kecil atau paku besar.
Dengan senjata berukuran kecil namun sulit untuk melempar, bertujuan untuk membunuh dengan sekali lemparan kuat ke pihak lawan (apabila beracun). Hal ini berarti Shuriken menjadi sebuah senjata yang ampuh sekali.
Lalu bagaimana melumati shuriken dengan racun?
Kalangan ninja diajarkan bagaimana mencari zat alam di sekelilingnya.
Meramu tanah atau kotoran anjing yang ada di sekitar merekapun, bisa diubah menjadi zat beracun melalui paduan campuran kimia yang mereka pelajari.
Di sini tak akan diungkapkan mengenai cara meracik racun tersebut.
Shuriken juga dapat dipakai pada senjata yang digunakan seperti pedang, tombak, panah di mana Samurai (ksatria) menggunakannya pula.
Dengan demikian Shuriken sebenarnya merupakan alat atau senjata yang bisa membangkitkan imajinasi, baik musuh, samurai atau siapa pun, dan sekaligus akan berimajinasi untuk menghindarinya pula karena merupakan senjata bahaya atau senjata ampuh.
Shuriken sangat portable dan tidak begitu berat. Alat ini digunakan untuk memukul target seperti dengan pedang atau tombak.
Tidak ada definisi yang tepat untuk teori penggunaan Shuriken ini sebenarnya, meskipun ada banyak teori persuasif.
Ada teknik tempur di saat jaman perang di Jepang dengan melemparkan pisau pada musuh.
Penggunaan shuriken dapat dianggap sebagai keterampilan canggih.
Di China beberapa orang telah memanfaatkan teknik melempar lempengan besi tiga kaki. Dengan metode ini, setidaknya satu kuku (sudut) dapat memukul musuh.
Ada yang mengatakan bahwa teknik ini ditransmisikan ke Jepang dan menjadi shuriken-jitsu. Ada pula metode melempar panah, seperti memanah tradisional pada masa lampau Jepang.
Hal ini dapat dianggap sebagai bentuk leluhur shuriken.
Pada akhirnya, asal shuriken dapat dianggap sebagai “melempar paku”.
Paku sendiri kecil, tetapi bisa (memiliki kekuatan), memberikan dampak sampai di luar kewajaran pada bidang kerusakan lawan.
Inilah yang diyakini bahwa Shuriken-jutsu dikembangkan dari teknik seperti tersebut.
Peribahasa kita, kecil-kecil cabe rawit memang alat ini.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.